PEMANJAT
POHON
Banyak orang mengakui, di zaman
yang serba maju dan egois ini semakin sulit mendapatkan sahabat sejati. Nah,
ada dua cara melihat apakah orang yang Anda kenal baik dalam hidup selama ini
bisa disebut sahabat atau bukan. Cara pertama dilontarkan oleh Edward Morgan
Forster, sastrawan Inggris yang terkenal dengan novelnya A Room With A View (1908). Bagi Forster bila harus
memilih antara menghianati negaranya atau menghianati sahabatnya, ia lebih memiliki keberanian untuk menghianati negaranya.
memilih antara menghianati negaranya atau menghianati sahabatnya, ia lebih memiliki keberanian untuk menghianati negaranya.
Cara
kedua diperlihatkan oleh seekor beruang hutan. Anda ingat kisahnya? Betul.
Tersebutlah dua orang sahabat sedang berjalan bersama melewati hutan. Tanpa
mereka sadari, tiba-tiba seekor beruang keluar dari semak-semak dan menghadang
di depan. Reaksi keduanya amat berbeda. Lantaran amat ketakutan, pria yang satu
segera meloncat dan memanjat pohon untuk bersembunyi di atas, tanpa
mempedulikan nasib temannya. Yang satunya merasa ditinggal dan terpaksa
menghadapi hewan buas itu sendirian tanpa senjata. Apa yang dilakukan? Ia
kemudian menjatuhkan dirinya di atas tanah, dengan menahan napas berpura-pura
mati. Konon, beruang tidak tertarik pada orang yang sudah mati.
Begitu
mendekat, moncong si beruang lantas mengendus-endus kepala, hidung, telinga dan
dadanya. Mungkin lantaran tak bernafas, akhirnya si beruang tak tertarik dan
pergi. Ketika hewan tersebut sudah menghilang dari pandangan, sahabat yang
bersembunyi di atas pohon turun dan mendekati temannya yang masih tergoleh di
bawah. Ia menanyakan apa saja yang dikatakan beruang kepadanya dan mengapa
hewan itu lantas pergi.
“Dari
atas tadi aku lihat beruang itu membisikkan sesuatu ke telingamu cukup lama”.
“Oh
itu tak penting. Ia hanya membisikkan kepadaku agar hati-hati memilih teman. Ia
heran, bagaimana aku bisa mengajak teman yang tiba-tiba meninggalkan aku
sendirian ketika mendapat kesulitan.”
Nah,
dari cerita di atas tentunya yang bagaimana sesorang bisa dikatakan sebagai
sahabat. Secara hitam putih, tergambarkan oleh dua manusia tadi. Nah, Anda
termasuk yang mana? Si pura-pura mati atau si pemanjat pohon?
Sumber :
Bacaan Intisari, no. 529, Agustus-2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar